Mengenal perilaku dan perkembangbiakan lipas untuk pengendalian optimal

Kita sering melihat hama ini berkeliaran, merayap di sarana transportasi umum, di restoran, dapur rumah makan. Apotek, rumah sakit, mini market, supermarket, serta di gedung-gedung tempat bahan makanan disimpan atau didistribusikan.

Kalau Proton People menebak hama ini adalah kecoak, maka tebakannya tepat. Serangga dengan bentuk tubuh oval dan pipih berwarna cokelat yang biasa kita kenal dengan kecoak ini merupakan omnivora yang masuk dalam ordo Blattodea, atau yang juga disebut coro atau lipas.

Yang paling sering dijumpai di Indonesia adalah lipas Jerman (Blattella Germanica) dan lipas Amerika (Periplaneta Americana). Lipas Jerman sering ditemukan di area dapur dan/atau gudang tempat penyimpanan bahan makanan. Sedangkan Lipas Amerika umumnya merupakan penghuni dinding bak septik dan saluran air limbah. Biasanya lipas mencari retakan atau celah untuk tempat persembunyiannya. Karena sifat alamiah lipas yaitu thigmotactic, yaitu beristirahat di dalam celah dalam waktu yang lama secara berkelompok (Rafiuddin et al., 2015).

Lipas ini dikenal sebagai musuh masyarakat yang sangat tidak diinginkan keberadaannya, karena lipas secara tidak langsung mengindikasikan kondisi ruangan dan gedung kurang higienis. Dan hal ini memiliki dampak yang buruk, bukan hanya pada kualitas produk dan layanan, tapi juga pada citra pemilik gedung atau usaha tersebut.

Agar kita bisa lebih cermat dan sigap mengatasinya, mari kita pelajari secara singkat seputar lipas dan perkembangbiakkannya, Proton People. Pertama, lipas ini termasuk serangga dengan metamorfosis tidak sempurna. Lipas hidup dari fase telur/ ooteka, nimfa, hingga lipas dewasa.

Jumlah telur/ ooteka yang dihasilkan berbeda pada setiap jenis lipas:

Lipas Amerika (Periplaneta Americana) menghasilkan 5-14 ooteka dengan jumlah telur 14-16 butir.

Lipas Australia (Periplaneta australasiae) menghasilkan 20-30 ooteka dengan jumlah telur 24 butir.

Lipas coklat (Periplaneta brunnea) menghasilkan 32 ooteka dengan jumlah telur 21-28 butir.

Lipas berpita coklat (Supella longipalpa) menghasilkan 14 ooteka dengan jumlah telur 14-18 butir.

Lipas jerman (Blatella germanica) menghasilkan 4-5 ooteka dengan jumlah telur 30-40 butir.

Lipas orientalis (Blatta orientalis) menghasilkan 8 ooteka dengan jumlah telur 16 butir.

Lipas lobster (Nauphoeta cinerea) menghasilkan 6 ooteka dengan jumlah telur 33 butir. Lipas harlequin (Neostylopyga rhombifolia) dengan jumlah telur 22 butir dan Lipas Symploce sp. dengan jumlah telur 20 butir (Sigit et al., 2017).

Mungkin Proton People sudah sering melihatnya, ooteka atau telur yang dihasilkan lipas berbentuk seperti dompet dengan warna coklat, hingga hitam kecoklatan. Ooteka pada setiap jenis lipas itu karakteristiknya khas dan dapat digunakan untuk mengenali apa spesiesnya. Ooteka biasanya diletakkan lipas di sudut ruangan, maupun pada barang yang terdapat celah untuk tempat persembunyian lipas. Tempat yang gelap dan lembab jadi tempat di mana lipas biasa menyimpan telurnya.

Masa inkubasi pada telur pun berbeda. Pada daerah tropis, telur menetas dalam periode 42-81 hari, tergantung suhu dan kelembaban pada lingkungan tersebut. Kemudian menetas menjadi nimfa kecil dengan sayap yang belum tumbuh. Nimfa tersebut lalu tumbuh menjadi beberapa instar, antara 5-13 dan setiap bertumbuh diakhiri dengan proses pergantian kulit sebelum menjadi lipas dewasa. Rata-rata lama hidup dari lipas dewasa berbeda-beda pada setiap jenis. Lipas Amerika memiliki lama hidup betina 90-706 hari dan jantan 90-362 hari (Sigit et al., 2017).

Serangga jenis lipas atau kecoak ini punya perilaku mengeluarkan makanan yang sudah dimakannya, atau tepatnya memuntahkan makanan dari lambungnya. Sifat inilah yang dimiliki lipas yang dapat menularkan penyakit pada manusia. Lipas berperan sebagai vektor mekanik bagi mikroorganisme seperti Streptococcus, Salmonella sp, Shigella sp, Campylobacter sp, Pseudomonas aeruginosa, Mycobacterium leprae, dan Klebsiella pneumonia dalam penyebaran penyakit disentri, diare, kolera, dan sebagai inang perantara bagi beberapa spesies cacing (Supryatno et al., 2022).

Melihat dari kebiasaan lipas dalam bertelur, bersembunyi, dan memuntahkan makanan, maka kita perlu selalu berhati-hati dalam menjaga kebersihan, Proton People. Pembasmian atau pengendalian secara perseorangan cukup sulit mengingat kebiasaan lipas dalam menyembunyikan diri dan telur-telurnya. Namun tenang saja, karena Proton selalu siap melakukan pengendalian hama dengan konsep Integrated Pest Management (IPM) yang diusungnya.

Melalui IPM, Proton akan melakukan survey lokasi, lalu melakukan analisa untuk menentukan solusi paling tepat dan aman, barulah dilakukan proses treatment untuk pengendalian lipasnya. Setelah itu, akan dilakukan monitoring dan quality control untuk memantau hasilnya.

Khusus untuk lipas dan sebangsanya, Proton menghadirkan Blattelax Service, sebuah inovasi tanpa spraying yang terbukti efektif dan aman dalam mengatasi permasalahan hama lipas, kecoa, coro dan sejenisnya. Dengan mengaplikasikan Blattelax Service di titik-titik yang strategis, Proton menggunakan Gel Baiting yang menggunakan 2 jenis zat aktif yang sangat ampuh, yang dimasukkan ke dalam Bait Station khusus, yang aman untuk anak-anak atau hewan peliharaan. Selain itu, untuk pendekatan non kimiawi, Proton juga memakai Blattelax GT, lem yang aman tanpa adanya kontaminasi racun untuk lingkungan sekitarnya. Setelah itu, karena umpan dapat bertahan selama satu bulan, maka aplikasi ulang paska treatment hanya perlu dilakukan sebulan sekali, jika diperlukan.

Jadi, jika lipas mulai mengganggu, segera lakukan pengendalian manajemen hama tanpa ragu!

Kita bisa mengatasinya bersama-sama, sebelum lipas berkembang biak lebih jauh.

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kami akan memberikan pandangan yang berbeda dan segar tentang topik yang sering diperbincangkan namun belum banyak dibahas.

Sebelumnya
Selanjutnya
Punya Masalah Dengan Hama?

Hubungi Kami Sekarang

Scroll to Top
Open chat
1
Selamat datang di Proton. Jika Anda membutuhkan info lebih lanjut, silakan untuk menghubungi tim kami yang siap membantu Anda.
Coverage Area : Surabaya, Cikarang, Tangerang, Bogor, Jakarta, Semarang, Bandung, Yogyakarta, Solo