aRTIKEL

Walau di kota besar sekalipun, sulit bagi kita untuk benar-benar terbebas dari hama, terutama jenis hama yang tidak takut dengan manusia, dan malah bertahan hidup dengan memakan sisa makanan kita.

Nah, salah satu yang paling mengganggu adalah tikus. Tikus merupakan salah satu hewan yang sering bersosialisasi, atau hidup dan berinteraksi di lingkungan manusia. Tikus ini termasuk kategori hama, karena dapat menimbulkan banyak kerugian (Priyambodo, 2005), antara lain:

  • Menyebabkan kerusakan pada berbagai benda yang terbuat dari plastik, kayu, hingga baja karena digerogoti giginya.
  • Menggigit dan mengunyah kabel listrik, sehingga dapat menyebabkan arus pendek, kerusakan perangkat listrik, hingga kebakaran.
  • Mengontaminasi makanan atau minuman yang dikonsumsi manusia melalui feses atau urin, dan juga dapat menularkan beberapa penyakit.

 

Salah satu cara “klasik” sejak zaman dulu untuk mengendalikan populasi tikus, adalah dengan perangkap. Selain sederhana dan mudah diaplikasikan, penggunaan perangkap merupakan suatu metode yang efektif, aman, dan tidak berisiko terhadap lingkungan dan penggunanya.

Menurut (Vantassel et al., 2007), penggunaan perangkap untuk pengendalian tikus direkomendasikan pada lingkungan yang sensitif terhadap bahan-bahan beracun, misalnya di lingkungan rumah, sekolah, apotek, puskesmas, rumah sakit, dan lain-lain.

Jenis penggunaan perangkap ramah lingkungan dan dengan pertimbangan jangka panjang seperti ini juga merupakan metode yang diusung oleh Proton, yaitu Integrated Pest Management (IPM). Dimana kami melakukan pengendalian hama menggunakan metode non kimiawi, serta berbasis survey dan monitoring.

Nah, penggunaan perangkap merupakan salah satu metode pengendalian secara fisik mekanis. Perangkap ini dapat dikelompokkan menjadi 4 jenis  (Priyambodo, 2003), yaitu:

1) Live-trap (perangkap hidup), merupakan tipe perangkap yang dapat menangkap tikus dalam keadaan hidup, dengan menempatkan umpan di dalam perangkap.

Perangkap racun tikus

Gambar 1. Perangkap hidup atau live-trap 

2) Snap-trap (perangkap yang dapat membunuh tikus), merupakan tipe perangkap yang dapat membunuh tikus pada saat ditangkap. Walaupun tidak langsung membunuh, setidaknya tikus dapat terjepit dan tidak dapat melarikan diri. Perangkap jenis ini cukup membahayakan manusia yang beraktivitas di sekitar perangkap.

Perangkap tikus

Gambar 2. Perangkap mati atau snap-trap 

3) Sticky board-trap (perangkap berperekat), merupakan tipe perangkap yang dapat merekatkan tikus, sehingga tikus menempel pada perangkap dan tidak dapat bergerak.

Lem perangkap tikus

Gambar 3. Perangkap berperekat atau sticky-trap 

4) Pit fall-trap (perangkap jatuhan), merupakan jenis perangkap hidup berupa lubang jebakan. Lubang bisa digali, atau dibuat menggunakan ember atau wadah lainnya, untuk menjebak tikus.

5) Rodenstop Service. Cara terakhir ini merupakan hasil inovasi andalan Proton dalam mengatasi hama tikus membandel yang kebal umpan dan kebal perangkap sekalipun. Nama Rodenstop sendiri adalah umpan yang dibuat oleh Proton, agar dapat menarik dan diterima oleh segala jenis tikus. Ditempatkan di wadah khusus yang ditempatkan pada jalur aktif tempat tikus beraktivitas. Dibilang “service” karena sebenarnya ini merupakan pelayanan komplet dari Proton untuk menanggulangi hama tikus hingga tuntas.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan perangkap tikus, salah satunya yaitu jenis umpan. Umpan yang digunakan dalam perangkap harus benar-benar dapat menarik dan disukai oleh tikus, karena mereka mempunyai perilaku “Neophobia”, atau curiga terhadap makanan yang baru. Penciuman tikus pun sangat tajam, sehingga walaupun hanya sedikit saja mencicipi makanan yang ada racunnya, lalu kemudian merasa sakit, maka tikus akan memberi tanda bahaya berupa sinyal kimiawi. Sinyal ini akan menjadi penanda baginya dan tikus-tikus lainnya untuk tidak memakan umpan tersebut di kemudian hari. Hal inilah yang biasa disebut “jera umpan”.

Letak perangkap juga dapat mempengaruhi tangkapan tikus, perangkap sebaiknya diletakkan pada tempat yang biasanya dikunjungi oleh tikus, yang dapat dilihat dari tanda kehadiran tikus. Jarak antar perangkap 2-5 meter, tergantung dari tingkat investasi tikus.

Dengan hal-hal yang menjadi pertimbangan untuk umpan dan perangkap seperti di atas, maka semakin penting bagi kita untuk memilih metode pengendalian yang tepat. Jika di rumah atau tempat usaha Proton People ada hama tikus yang mengganggu, maka Rodenstop Service Proton bisa menjadi pilihan yang efektif dan aman untuk mengendalikannya.

Namun, jika setelah inspeksi dan treatment awal, ternyata populasi tikus di lingkungan Proton People berada di atas tingkat normal, maka Proton akan mengambil langkah pengendalian yang lebih serius. Kami akan menjalankan intensive treatment, yaitu pengendalian hama tikus menggunakan kombinasi metode fisik, mekanik, serta kimiawi pada setiap pagi dan malam hari, hingga populasi tikus dapat menurun dengan drastis.

Tapi tidak berhenti sampai di situ saja, di selang waktu treatment, akan dilakukan Quality Control oleh Supervisor Proton, untuk memastikan permasalahan hama dapat selesai dengan baik. Dan untuk urusan bangkai tikusnya, Proton People bisa tenang karena penanganannya juga termasuk dalam Rodenstop Service kami.

Jadi, jika Proton People mengalami gangguan hama tikus, tidak perlu bingung dalam mengatur umpan atau perangkapnya. Silahkan hubungi Proton, kami selalu siap melayani. Bersama-sama, kita bisa melakukan pengendaliannya, hingga tuntas!

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Proton

Kami akan memberikan pandangan yang berbeda dan segar tentang topik yang sering diperbincangkan namun belum banyak dibahas.

Sebelumnya
Selanjutnya
Punya Masalah Dengan Hama?

Hubungi Kami Sekarang

Scroll to Top
Open chat
1
Selamat datang di Proton. Jika Anda membutuhkan info lebih lanjut, silakan untuk menghubungi tim kami yang siap membantu Anda.