Kira-kira apa yang dipikirkan oleh seorang petinju saat memasuki ring dan mendengar suara bel berbunyi, Proton People? Mungkin hanya satu, yaitu untuk keluar sebagai pemenang!
Itulah salah satu motivasi yang dibagikan seorang Chris John pada event gathering dan annual meeting untuk seantero cabang Proton di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Acara yang baru saja diadakan pertengahan Maret 2022 kemarin ini menghadirkan Chris John sebagai bintang tamu dan motivatornya.
Petinju dengan gelar juara kelas bulu tingkat dunia dari World Boxing Association (WBA) yang memiliki nama lengkap Yohannes Christian John ini membagikan pengalaman hidupnya. Bagaimana ia termotivasi karena cedera parah di hidungnya pada pertandingan pertamanya di tahun 1998. Bukannya membuatnya down, malah menjadi dorongan baginya untuk terus berlatih.
Ia pun mengikuti kejuaraan WBA pertamanya di tahun 2003, walaupun tidak diunggulkan, ia berhasil menjadi pemenang dan merebut titel interim WBA. Kemenangan demi kemenangan dilaluinya, hingga ia resmi menyandang status gelar juara WBA tersebut di tahun 2006.
Gelar tersebut pun berhasil ia pertahankan sebanyak 17 kali, hal ini merupakan sebuah pencapaian luar biasa yang menurutnya merupakan buah dari kerja keras dan doa, serta dukungan penuh ayahnya. Bagi Chris John, yang memiliki julukan “The Dragon”, semua butuh kerja keras dan perlu selalu fokus menggeluti pekerjaan yang kita tekuni. Tidak pernah berhenti belajar, dibarengi dengan tekun berdoa.
Walaupun sekilas terlihat sangat berbeda, namun sebenarnya ada beberapa kemiripan di antara dunia tinju dan manajemen hama, serta pelajaran yang bisa kita ambil dari perjalanan karir Chris John.
Pertama adalah kerja keras. Dengan tidak mudah menyerah dan terus berusaha, pasti akan membuahkan hasil.
Kedua adalah fokus dengan pekerjaan yang kita tekuni. Sejak dulu, kepuasan pelanggan adalah fokus utama kita, dan semua yang kita lakukan selalu menyesuaikan dengan kebutuhan, atau permintaan pelanggan, para Proton People.
Ketiga adalah tekad untuk terus belajar dibarengi dengan doa. Seperti etos hidup “ora et labora”, atau berdoa dan bekerja, Proton terus mengupdate pengetahuan dan skill untuk dapat memberikan pelayanan terbaik. Hal ini pun perlu diiringi dengan doa, agar baik hasilnya untuk semua, karena bekerja adalah salah satu bentuk ibadah.
Terdapat kesamaan pula dari segi dinamika menghadapi lawan di ring tinju, di mana kita perlu mempelajari gerakan dan jenis pukulan lawan, lalu menyikapinya dengan menghindar, memblokir, atau membalas dengan jenis pukulan yang tepat. Dalam manajemen hama pun kita tidak bisa asal melakukan pembasmian tanpa mempelajari lebih jauh penyebab, serta kondisi lingkungannya.
Jadi, seperti halnya Chris John, kita di Proton akan terus tekun dalam manajemen hama, sambil terus mengupdate pengetahuan, serta skill kita. Dan tentunya selalu fokus pada kepuasan Proton People.
