Pengendalian Hama

Nyamuk

BIOLOGI UMUM NYAMUK

Nyamuk termasuk ke dalam ordo Diptera, serangga berukuran kecil, halus, langsing dan mempunyai alat mulut untuk menusuk kulit dan menghisap darah. Terdapat ratusan spesies nyamuk di Indonesia, beberapa jenis nyamuk yang cukup berbahaya bagi kesehatan manusia adalah nyamuk malaria seperti Anopheles sundaicus, nyamuk demam berdarah seperti Aedes aegypti, nyamuk rumah seperti Culex quinquefasciatus dan nyamuk rawa-rawa seperti Mansonia uniformes.

Lingkungan Hidup

– Nyamuk Aedes aegypti berkembang biak pada tempat penampungan air yang tidak beralaskan tanah seperti bak mandi, tempayan, drum, vas bunga dan barang bekas yang dapat menampung air hujan dll.
– Nyamuk Anopheles sp. berkembang biak pada air tergenang seperti rawa, kolam, di sumur dll.
– Nyamuk Culex sp. berkembang biak pada saluran air yang kotor, septik teng dll.

Siklus Hidup

Siklus hidup nyamuk cukup singkat dimulai dari telur, larva, pupa dan imago dengan total siklus hidup bisa diselesaikan dalam waktu 9 -12 hari saja. Nyamuk dewasa jantan umumnya hanya mampu bertahan hidup 6 sampai 7 hari, sedangkan yang betina dapat mencapai 2 minggu lebih di alam.

Resiko Penyakit

Nyamuk menduduki posisi terburuk sepanjang sejarah dibandingkan serangga penghisap darah lainnya. Selain giitan yang mengganggu kenyamanan, nyamuk juga berperan sebagai penular berbagai jenis penyakit yang bisa menimbulkan kematian seperti penyakit demam berdarah, malaria, virus cikungunya, radang otak dan filariasis/penyakit kaki gajah.

Metode Pengendalian

Nyamuk akan selalu menjadi masalah sepanjang tidak ada upaya modifikasi lingkungan dengan upaya proofing dan sanitasi yang baik. Untuk mengatasi hama nyamuk, kami memberikan saran sebagai berikut :

  1. Sistem proofing; pastikan bangunan memiliki sistem proofing yang baik, misalnya pemasangan kawat kasa nyamuk, penggunaan air curtain dan pintu dan jendela selalu tertutup bila tidak diperlukan.
  2. Sanitasi area dalam; penempatan tata ruang yang rapih dengan ventilasi cahaya dan udara yang cukup. Gantungan pakaian, tumpukan barang, ban bekas, genangan air pada pot tanaman akan menjadi tempat persembunyian nyamuk.
  3. Sanitasi area luar; pastikan tidak ada genangan air pada selokan/got, kebersihan tanaman, semak, tatanan garden yang terlalu rimbun, genangan air yang tidak ada ikannya (pot tanaman teratai) kondisi ini akan mengundang nyamuk.

Apabila karena alasan tertentu ketiga tahapan di atas masih belum/sulit dilaksanakan, maka tindakan pest control rutin memang masih diperlukan.

Informasi Hama

Hama Lainnya

Punya Masalah Dengan Hama?

Hubungi Kami Sekarang

Scroll to Top
Open chat
1
Selamat datang di Proton. Jika Anda membutuhkan info lebih lanjut, silakan untuk menghubungi tim kami yang siap membantu Anda.